Rabu, 27 Januari 2010

100 Hari Kinerja Pemerintahan SBY

Dalam kurun waktu lamanya pasca pemilu, sampai akhirnya terpilih pemerintahan KIB jilid II. Dalam hal ini pemerintahan yang baru mempunyai 100 hari program kedepannya. Oleh karena itu maka kabinet pemerintahan terpilih harus bisa merubah kearah yang lebih baik.
Program 100 hari pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak larut adanya permasalahan kasus century yang tidak kunjung usai. Maka presiden membuat pansus Century yang mempunyai ketua serta anggota-anggotanya adalah kalangan DPR. Pansus tersebut mempunyai waktu dalam 2 bulan untuk menyelesaikan permasalahan kasus century. Banyak kalangan yang berbicara tentang ini bahwa dana century ada yang masuk kedalam Partai Demokrat. Tapi disini kita tidak bisa menghakimi suatu masalah, kalau belum ada fakta-fakta yang nyata.
Hal ini pansus century memanggil Jusuf Kalla, Boediono, dan Sri Mulyani untuk dimintakan keterangan kemana aliran dana tersebut. Sesuai keterangan yang dimintakan oleh pihak pansus, bahwa mereka hanya bungkam seolah-olah tidak mengetahuinya.
Dengan hal kejadian seperti ini akan banyak yang tidak menyukai program 100 hari pemerintahan SBY, yang akan menimbulkan demo dimana-mana.
Semoga saja pada tanggal 28 januari 2010 bukanlah titik akhir penyelesaian, melainkan titik awal pencerahan yang dilakukan hingga tuntutan mereka terpenuhi, yakni penyelesaian kasus Bank Century dan pencopotan pejabat yang bersalah dalam pengambilan kebijakan tersebut.

Selasa, 26 Januari 2010

Hilangnya Mesin Ketik di Era Modern

Seiring perkembangan zaman mesin ketik tidak banyak lagi dijumpai di daerah-daerah Indonesia. dengan adanya kemajuan tekhnologi mesin ketik berubah menjadi komputer sebagai sarana nulis dan menyimpan data-data yang berbagai macam. Oleh karena itu banyak orang yang pindah alih dari mesin ketik ketekhnologi komputer.
Memang kemjauan tekhnologi sangat maju cepat sekali, terutama dalam tekhnologi komputer seperti pentium 1-notebook yang bisa dibawa-bawa kemana saja kita suka. Jadi dengan keadaan seperti itu memang tenaga mesin ketik sangatlah mudah dilupakan oleh para pemakai tekhnologi yang lebih modern. Tetapi dari itu semua masih banyak yang memakai tenaga mesin ketik tersebut. Karena sudah banyak jasa-jasa yang sampai berpuluh-puluh tahun lamanya ia memakai tenaga mesin ketik tersebut sampai saat ini.
Menurut Dosen Kewarganegaraan IISIP Jakarta, Bapak Sarwidji, " Memakai mesin ketik saya sudah berpuluh-puluh tahun lamanya sampai tekhnologi yang modern saat ini." Jadi mesin ketik adalah kebaanggaan tersendiri untuk dia, walaupun mengenal tekhnologi yang modern.
Ada disuatu daerah jasa service mesin ketik yang saat ini sepi pelanggan dibandigkan 20 tahun silam. Biasanya tukang service tersebut mendapat obyekkan 15-20 mesin ketik, tetapi dizaman saat ini turun drastis perbaikan mesin ketik tersebut
Dari semua itu saya bisa dapat mengambil inti sari bahwa tekhnologi yang semakin modern maka produk-produk yang sebelumnya akan tertinggal dimakan zaman.

Kecerdasan Emosi (EQ)

Disekitar kitamembuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan orak saja , memiliki gelar tinggi, belum tentu sukses berkiprah didunia pekerjaan. Justru yang berpendidikan formal rendahlah, banyak yang mampu berhasil. Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal (IQ), padahal yang sangat diperlukan pula bagaimana mengembangkan kecerdasan emosi seperti, ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi (proses belajar), serta kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Saat ini banyak orang yang sangat mengutamakan kepentingan IQ dibandingkan EQ yang akibatnya mereka tersingkir dalam dunia karier yang menjanjikan itu.
Banyak masyarakay di Amerika Serikat menyampaikan tentang kecerdasan emosi, di Negaranya apa yang diinginkan oleh pemberi kerja adalah keterampilan tehnik dan kemampuan beradaptasi (proses belajar) dalam pekerjaaan yang bersangkutan. Diantaranya : kemampuan mendengar dan berkomunikasi secara tatap muka; adaptasi; kreativitas; ketahanan mental terhadap kegagalan; kepercayaan diri; motivasi; kerjasama tim serta keinginan memberi kontribusi terhadap perusahaan.
Kemampuan pribadi dan social yang merupakan kunci utama keberhasilan seseorang sesunggunya adalah kecerdasan emosi (EQ). Yang menjadi masalah adalah Anda jujur pada diri Anda sendiri ? Seberapa cerat Anda merasakan perasaan terdalam pada diri Anda ? Menurut Hadist yang diriwayatkan HR Muslim , Nabi Muhammad SAW. “ Dosa membuat hati menjadi gelisah.” Sederhananya EQ adalah kemampuan untuk merasa. Jadi kunci kecerdasan emosi Anda adalah pada kejujuran suara hati anda.

Mengeruk Kekayaan di Negri Sendiri

Tanah air Indonesia yang merupakan dari beragam suku, bahasa, ras, adat istiadat, dan agam tapi tetap satu juga.Dengan adanya keragaman ini bukan menjadi penghalang Negara ini untuk menjadi negri tercinta yang telah diperjuangkan oleh para Pahlawan yang terdahulu.Oleh karena itu sebagai warga Negara sangatlah bangga pada negri tercinta ini.
Kekayaan Indonesia sangatlah banyak, semua itu merupakan karunia dari Tuhan yang Maha Esa. Kekayaan itu seperti, emas, perak, timah, minyak bumi, gas alam, batubara,dll. Semua itu harus dapat digunakan dengan sebaik-baiknya, bukan digunakan untuk kepentingan pribadi seseorang.
Sumber daya alam Indonesia sangatlah melimpah ruah, hanya dipergunakan serta dimiliki oleh pemerintah daerah saja. Seharusnya kekayaan tersebut harus dipergunakan untuk kepentingan masyarakat seluruhnya.
Pertambangan emas yang ada di Papua setelah sekian lamanya keuntungan sebesarnya hanyalah milik Amerika, sedangkan Indonesia hanyalah menikmati 30%. Walaupun kentungan tersebut hanyalah dinikmati oleh pemerintah semata, sedangkan masyarakat Indonesia hanyalah melihat emas segitu banyaknya dikeruk sampai habis dipermukaan tanah. Contoh seperti itu cuma hanya satu yang terlihat, tapi selain itu masih banyak sumber daya alam kita yang dikuasai oleh tangan-tangan yang tak pantas untuk memegang.
Kejadian seperti itu sama saja dengan masalah-masalah yang timbul saat ini. Dengan jabatan seseorang dapat memakai kekayaan Indonesia dengan sebanyak-banyaknya, meskipun kekayaan itu kotor. Jabatan seharusnya dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk memperbaiki dari keterpurukan, tetapi bukan sebaliknya menjadi semakin terpuruk
Seseorang yang mempunyai jabatan di Pemerintahan maupun swasta, pakailah jabatan tersebut dengan profesional mungkin. Sehingga cucu-cucu kita ini dapat mencicipi hasil dari kekayaan sumber daya alam yang ada dinegrinya sendiri.
Meskipun Negara kita sudah terlambat untuk memperbaiki kehancuran ini, setidaknya dapat memperbaiki secara perlahan-lahan. Sehingga sedikit demi sedikit negri ini akan baik mempergunakan sumber daya alam.