Selasa, 26 Januari 2010

Kecerdasan Emosi (EQ)

Disekitar kitamembuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan orak saja , memiliki gelar tinggi, belum tentu sukses berkiprah didunia pekerjaan. Justru yang berpendidikan formal rendahlah, banyak yang mampu berhasil. Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal (IQ), padahal yang sangat diperlukan pula bagaimana mengembangkan kecerdasan emosi seperti, ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi (proses belajar), serta kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Saat ini banyak orang yang sangat mengutamakan kepentingan IQ dibandingkan EQ yang akibatnya mereka tersingkir dalam dunia karier yang menjanjikan itu.
Banyak masyarakay di Amerika Serikat menyampaikan tentang kecerdasan emosi, di Negaranya apa yang diinginkan oleh pemberi kerja adalah keterampilan tehnik dan kemampuan beradaptasi (proses belajar) dalam pekerjaaan yang bersangkutan. Diantaranya : kemampuan mendengar dan berkomunikasi secara tatap muka; adaptasi; kreativitas; ketahanan mental terhadap kegagalan; kepercayaan diri; motivasi; kerjasama tim serta keinginan memberi kontribusi terhadap perusahaan.
Kemampuan pribadi dan social yang merupakan kunci utama keberhasilan seseorang sesunggunya adalah kecerdasan emosi (EQ). Yang menjadi masalah adalah Anda jujur pada diri Anda sendiri ? Seberapa cerat Anda merasakan perasaan terdalam pada diri Anda ? Menurut Hadist yang diriwayatkan HR Muslim , Nabi Muhammad SAW. “ Dosa membuat hati menjadi gelisah.” Sederhananya EQ adalah kemampuan untuk merasa. Jadi kunci kecerdasan emosi Anda adalah pada kejujuran suara hati anda.

1 komentar:

  1. g tw c,,sesuai teori atw ngga...tpi mnurut aq, IQ, EQ, n SQ udh satu paket, g bisa mengandalkan 1 hal saja, krn smuany saling mendukung.. ^_^

    BalasHapus